PT. PLN (persero) distribusi Bali selain menyuplai pasokan
listrik dengan melakukan pemasangan kabel bawah laut dari Jawa-Bali sebesar 200
megawatt juga tengah mengerjakan proyek untuk membangun Gas Insulated Switch
Gear (GIS) bandara Ngurah Rai di Kedonganan yang diperkirakan selesai triwulan
tahun 2013.
Latar belakang dibangun-nya GIS Bandara
adalah untuk memenuhi kecukupan listrik di
Nusa Dua saat APEC 2013 serta memenuhi kapasitas listrik di bandara Ngurah Rai.
Gardu Induk
sebagai sarana penyediaan tenaga listrik, teknologinya telah berkembang cukup
pesat dan dalam beberapa dekade terakhir, sebagai contoh adalah penerapan switchgear
SF6, penggunaan peralatan mikroprosesor sebagai alat pengontrol serta pemakaian
arrester-arrester ZnO.
Penggunaan Gardu
Induk konvensional yang selama ini dipakai mempunyai beberapa kendala. Kendala-kendala
tersebut adalah :
·
Dampak
psikologis terhadap masyarakat, karena peralatan Gardu Induk Konvensional
terletak di luar ruangan sehingga timbul kesan menakutkan.
·
Adanya
pencemaran terhadap isolator dan peralatan Gardu Induk menyebabkan
penurunan keandalan dari peralatan tersebut.
·
Gardu
Induk konvensional memerlukan lahan yang luas, padahal harga tanah sangat
mahal, terutama di kota-kota besar dan kawasan industri wisata yang merupakan
pusat-pusat beban.
Atas dasar
pertimbangan tersebut, maka penggunaan Gas Insulated Switchgear (tipe
Gardu Induk Pasangan Dalam ) yang mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1960-an
meluas penggunaannya di seluruh dunia. Dan sekarang keberadaannya telah membawa
revolusi yang besar dalam bidang penyediaan tenaga listrik, khususnya teknik
tegangan tinggi dan tegangan menengah di Nusa Dua, Bali yang merupakan salah
satu pusat beban di Bali yang memiliki lahan yang sempit dengan harga tanah
yangsangat mahal.
Gardu Induk Pasangan Dalam :
- Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung.
- Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
- GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya
- dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.
Gas Insulated
Substasion (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang
terpasang didalam sebuah metal enclouser dan diisolasi oleh gas
bertekanan. GIS saat ini banyak di gunakan karena memberikan keandalan serta
keamanan yang tinggi,di samping itu GIS membutuhkan ruang yang lebih kecil di
bandingkan dengan switctgear yang konvensional. Pada umumnya gas bertekanan yang
digunakan adalah sulfur hexaflouride (SF6).
GIS memiliki keandalan yang tinggi karena bagian –bagian
yang bertegangan (konduktor) di dalam sebuah lapisan metal yang di isolasi oleh
gas SF6 yang memiliki kekuatan dielektrik hampir 2,3 kali udara
yaitu sebesar 8,9 KV / mm ( IEE STD C37.122.1-1993 IEEE guide for gas
insulated substation ).
Enclouser adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga
bagian bertegangan terhadap lingkungan luar. Menurut Knowledge Sharing and
Research (KSANDAR) Belanda, GIS dibagi menjadi 5 subsistem berdasarkan
fungsinya, sebagai berikut:
1. Subsistem Primary
Subsistem Primary berfungsi untuk menyalurkan energi listrik
dengan nilai losses yang masih diijinkan yang terdiri dari beberapa komponen:
Ø Busbar
Busbar adalah sebuah atau sekelompok
konduktor yang berfungsi sebagai koneksi yang digunakan bersama oleh dua atau
lebih rangkaian (IEEE C37.100-1992).
Ø PMT
PMT adalah sebuah peralatan
switching mekanik yang memiliki kemampuan untuk menyambung, menyalurkan dan
memutus arus pada kondisi normal dan abnormal sesuai dengan spesifikasi waktu
dan kemampuan arus(IEEE C37.100-1992).
Ø PMS/PMS Tanah
PMS/PMS tanah adalah peralatan
switching mekanis yang digunakan untuk mengubah koneksi pada sebuah rangkaian
tenaga atau untuk mengisolasi rangkaian/peralatan dari sumber daya dan/atau
sumber daya ke tanah (IEEE C37.100-1992).
Ø Current transformer (CT)
Current transformer adalah trafo
pengukuran yang sisi primernya dihubungkan seri dengan konduktor pembawa arus
yang akan diukur, dimana arus sekundernya proporsional terhadap arus sisi
primernya.
Ø Voltage transformer (VT)
Voltage transformer adalah trafo
pengukuran yang sisi primernya dihubungkan paralel denhgan konduktor yang akan
diukur tegangannya, dimana tegangan sisi sekundernya proporsional terhadap
tegangan sisi primernya (IEC 60044-2-2003) dan (IEEE C57.13-1993).
Ø Capacitive voltage transformer (CVT)
Capacitive voltage transformer
adalah trafo tegangan yang menggunakan kapasitor pembagi tegangan supaya sisi
tegangan sekunder unit elektromagnetik proporsional dan sefasa dengan tegangan
sisi primer pada kapasitor pembagi tegangan (IEEE C57.93.1-1999).
Ø Ligtning arrester (LA)
Ligtning arrester adalah peralatan
yang berfungsi mengamankan peralatan GIS dari tegangan lebih akibat surja petir
atau surja hubung.
Ø Terminasi
Terminasi adalah bagian yang
terpasang sebagai interface elektrik dan mekanik antar 2 sistem isolasi (IEEE
1300-1996).
2. Subsistem Secondary
Subsistem
secondary berfungsi untuk men-trigger subsistem driving untuk
mengaktifkan subsistem mechanical pada waktu yang tepat. Subsistem
secondary terdiri dari beberapa komponen:
Ø Relay
Relay adalah peralatan elekktrik
yang didesain untuk merespon kondisi input sesuai pengaturan atau kondisi yang
telah ditentukan (IEEE C37.100-1992).
Ø Control wiring
Control wiring adalah pengawatan
pada switchgear sebagai rangkaian kontrol dan koneksi ke trafo pengukuran,
meter, relay dan lain–lain (IEEE C37.100-1992).
Ø Alarm
Alarm adalah perubahan kondisi
peralatan yang telah didefinisikan, indikasinya bisa dinyatakan dalam bentuk
suara, visual atau keduanya (IEEE C37.100-1992).
Ø Measuring device
Measuring device adalah peralatan
yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Ø Auxiliary switch
Auxiliary switch adalah switch yang
dioperasiakan secara mekanik oleh peralatan utama.
Ø Control components
Control components adalah
komponen-komponen yang berfungsi untuk menginisiasi operasi berikutnya pada
urutan kontrol.
Ø Density monitor
Density monitor adalah peralatan
pengaman yang digunakan untuk memonitor kerapatan gas dalam suatu kompartmen
(satu sistem gas).
Ø Density switch
Density
switch adalah switch yang dioperasikan swecara mekanik apabila terjadi
penurunan gas. Ada 2 tahap penurunan tekanan gas, yaitu tahap 1 akan
menggerakkan kontak alarm dan tahap 2 menggerakkan kontak trip.
3.
Subsistem
Dielectric
Subsistem
dielectric berfungsi untuk memadamkan busur api dan mengisolasi active part.
Subsistem dielectric meliputi:
Ø
SF6
SF6
adalah gas sulfur hexaflouride yang digunakan sebagai media isolasi dan
pemadaman busur api pada peralatan listrk (IEC 60376-2005).
Ø
Spacer
Spacer adalah isolator padat (pada
umunya berbahan epoxy) yang digunakan untuk menyangga konduktor didalam
enclousure (IEEE C37.122.1-1993).
Ø
Seal
(O – Ring)
Seal (O-Ring) adalah komponen yang
didesain untuk mencegah kebocoran gas/liquid antar sistem (IEEE
C37.122.1-1993).
Ø
Absorbent
Absorbent adalah material yang
berfungsi menyerap uap air dan decomposition product SF6.
Ø
Kompartmen
(Gas Section)
Kompartmen adalah ruang yang
didalamnya terdapat komponen seprti PMT, PMS, Busbar, pada GIS yang bertujuan
untuk memisahkan sistem gas.
4.
Subsistem
Driving mechanism
Subsistem driving mechanism adalah mekanik penggerak yang
menyimpan energi untuk menggerakkan kontak utama (PMT,PMS) pada waktu yang
diperlukan. Jenis – jenis driving mechanism terdiri dari (IEEE C37.100 – 1992):
Pneumatic
Pneumatic
merupakan penggerak yang menggunakan tenaga udara bertekanan.
Komponen-komponen
yang ada pada sistem pneumatic:
1)
Motor kompressor
Berfungsi
untuk megoperasikan pompa kompresi udara (penggerak mula).
2)
Pompa kompresi udara
Berfungsi
sebagai alat untuk memampatkan udara, biasannya mengisap udara dari atmosfir.
3)
Kopling
Merupakan
penghubung antara motor kompresor dengan pompa kompresi.
4)
Tanki udara
Berfungsi
sebagai penyimpanan udara bertekanan agar apabila ada kebutuhan udara tekan
yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar.
5)
Katup satu arah (Non return valve)
Berfungsi
untuk mencegah tekanan udara dari tangki kembali ke ruang kompresi apabila
tekanan lebih tinggi dai udara keluar kompresor atau pada saat kompresor
berhenti.
6)
Katup pengaman (Safety valve)
Katup
pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompressor.katupa
ini harus membuka dan membuang udara keluar jika tekanan melebihi 1,2 kali
tekanan normal maksimum dari kompresor.
7)
Pressure switch
Berfungsi
sebagai switch start dan stop motor kompresor apabila dioperasikan secara
otomatis.
8)
Pressure gauge
Berfungsi
untuk mengukur tekanan tangki udara serta sistem pengisisan udara.
9)
Oil level
Berfungsi
untuk mengetahui level minyak pelumas pada pompa kompresi.
10)
Pengering udara (air dryer) atau penjebak air (water trap)
Berfungsi
untuk mengeringkan udara/menjebak air pada udara yabg dihasilkan kompresor
sebelum dialirkan ke tangki udara.
Hydraulic
Merupakan
penggerak yang menggunakan tenaga minyak hidrolik bertekanan. Komponen-komponen
yang ada pada sistem penggerak hydraulic:
Ø Oil level indicator
Indikator minyak hidrolik.
Ø Pompa minyak (Oil pump)
Berfungsi memompa minyak hidrolik dari chamber/tangki menuju
ke aktuator untuk mendapatkan tekanan yang diinginkan.
Ø Akumulator/ aktuator
Tabung kompresi minyak yang dilakukan dengan pemberian gas
N2 bertekanan dimana antara gas N2 dan minyak hidrolik disekat dengan sebuah
diafragma/piston.
Ø Drain valve/ Change over valve/
Katup satu arah
Katup by pass yang berfungsi untuk mengurangi tekanan minyak
balik ke tank/chamber.
Ø Valve pegisian
Katup sarana pengisian minyak hidrolik.
Ø Katup cegah (Non return valve)
Berfungsi untuk mencegah aliran minyak balik dari tangki ke
aktuator apabila tekanan tangki lebih tinggi dari aktuator.
Ø Automatic valve venting
Untuk membuang udra terjabak dalam minyak hidrolik.
Ø Opening pilot valve
Untuk menginisiasi kerja penggerak mekanik dari
closing/tripping valve.
Ø Oil chamber
Tangki penyimpanan minyak hidrolik.
Ø Pressure gauge
Indikator tekanan minyak hidrolik.
Spring
Merupakan
penggerak yang menggunakan energi yang disimpan oleh pegas. Komponen-komponen
yang ada pada sistem penggerak spring:
Ø Indikasi pengisian pegas (Spring
status indicator)
Indikator yang menunjukkan kondisi pegas (fully charge/not fully
charge). Berfungsi untuk melihat kesiapan PMT pada operasi berikutnya.
Ø OFF trigger (Push button off)
Saklar untuk mematikan kerja charging motor.
Ø ON trigger (Push button on)
Saklar untuk menghidupkan kerja charging motor.
Ø Charging mechanism
Mekanisme pengisian pegas yang terdiri atas rantai pengatur
posisi pegas yang diatur oleh sebuah roda yang digerakkan oleh charging motor.
Ø Charging motor
Motor yang digunakan untuk menggerakkan mekanisme charging
pegas.
5.
Subsistem
Mechanical
Subsistem mechanical adalah peralatan penggerak yang
mehubungkan subsistem driving mechanism dengan kontak utama peralatan
PMT dan PMS untuk mentransfer driving energy menjadi gerakan pada waktu
yang diperlukan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusManteb tenan......
BalasHapuswww.gisbandara.blogspot.com